Sekring vs MCB

Apa Perbedaan Sekring dan MCB?

Ketika kontraktor listrik melakukan pemasangan listrik di rumah, kamu pasti akan menemukan dua buah komponen yakni sekring dan MCB (Sirkuit Pemutus). Kedua alat tersebut penting untuk melindungi sirkuit listrik saat ada kelebihan beban. Caranya adalah dengan memutus arus listrik sehingga tidak terjadi korsleting. Meski begitu, ada beda sekring VS MCB yang perlu kamu ketahui. 

Sekring biasanya berbentuk bulat seperti tabung. Sementara MCB atau Miniature Circuit Breaker adalah perangkat yang dilengkapi dengan saklar yang bisa dinyalakan dan dimatikan. Untuk lebih memahami beda sekring vs MCB, simak penjelasan berikut ini!

Pengertian Sekring dan Cara Kerjanya

Dalam instalasi kelistrikan, ada banyak sekring yang digunakan. Tapi yang umum dipakai untuk penggunaan rumahan biasanya terbuat dari kawat logam dan filamen yang dibungkus material kaca atau keramik. 

Dalam keadaan listrik normal, sekring akan membiarkan daya melintasi pembatas filamen yang ada di antara sirkuit. Tapi kalau arus yang melintas melebihi ukuran yang seharusnya, maka filamen akan meleleh kemudian aliran listrik secara otomatis akan berhenti. Kalau sekring sudah putus, maka kamu harus menggantinya dengan yang baru.

Sekring yang dipasang di setiap rumah biasanya berbeda-beda. Tergantung pada daya yang dipakai. Nilai sekring yang dianjurkan adalah yang lebih tinggi daripada arus listrik ketika beroperasi normal.

Pengertian MCB dan Cara Kerjanya

Miniature Circuit Breaker pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan sekring yakni memutus aliran listrik ketika daya yang masuk melebihi kapasitas yang sudah ditentukan. MCB bekerja menggunakan dua metode yakni dengan strip bi-metal atau elektromagnet. Ketika diaktifkan, keduanya memiliki cara kerja yang sama. 

Apabila arus listrik sudah mencapai tahap yang berbahaya, bagian bi-metal akan melengkung karena panas yang ditimbulkan. Bi-metal inilah yang kemudian memutuskan kontak.

Selain bi-metal ada juga solenoid. Ketika arus listrik berlebihan, gaya magnet solenoid akan menjadi kuat. Efeknya, tuas logam yang berada di dalam saklar akan terlempar untuk memicu saklar memutuskan koneksi dan listrik akan padam. Solenoid akan memutus kontak ketika terjadi ground fault atau short circuit (arus pendek). MCB tersedia di pasaran dengan berbagai kapasitas mulai dari 1 Amp, 2 Amp sampai 16 Amp.

Kelebihan dan Kekurangan Sekring vs MCB

Meski memiliki fungsi yang sama, sekring dan MCB memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Keduanya sama-sama dibutuhkan untuk melindungi kerusakan permanen pada perangkat listrik sekaligus menghindari adanya arus pendek yang membahayakan.

Kelebihan Sekring

  • Sekring tidak punya komponen yang bergerak seperti MCB sehingga aman dari kerusakan seperti aus atau kontaminasi debu dan minyak dari luar
  • Tidak memerlukan perawatan khusus dan kecepatan responnya tidak akan berubah

Kekurangan Sekring

  • Jika dibanding MCB, rating interupsinya lebih rendah
  • Setelah terjadi arus pendek, sekring harus diganti sehingga kamu perlu menyiapkan spare yang banyak untuk mengganti sekring yang rusak

Kelebihan MCB

  • Dibandingkan dengan sekring, MCB lebih sensitif pada arus sehingga fault sekecil apapun bisa dideteksi
  • Untuk menyambungkan kembali daya, kamu tinggal menaikkan saklar ke posisi ON, tidak ada komponen yang perlu diganti
  • Dari segi kelistrikan, handling MCB lebih mudah dilakukan dibandingkan sekring.

Itulah beda sekring vs MCB yang perlu kamu ketahui. Pastikan kamu menggunakan sekring dan MCB yang sesuai dengan daya listrik yang kamu gunakan agar perlindungannya optimal.

1 thought on “Apa Perbedaan Sekring dan MCB?”

  1. Pingback: Berbagai Pengaman Listrik di Rumah - Credo Indoelektra

Comments are closed.

Scroll to Top
Scroll to Top