Bagaimana Listrik Bisa Sampai Rumah?

credo.id

Apakah anda pernah memikirkan bagaimana listrik bisa sampai digunakan di rumah? Mulai dari pembangkit listrik yang cukup jauh, disambungkan dengan beragam kabel hingga sampai di setiap rumah penggunanya.

Pada kesempatan ini, Credo ingin berbagi informasi untuk anda yang masih penasaran bagaimana jalur distribusi listrik bisa sampai ke rumah anda. Sehingga anda paham dan suatu saat informasi ini akan berguna untuk menjelaskan ke orang-orang yang belum memahaminya.

Pembangkit Listrik

Perjalanan listrik dimulai dari proses pembangkitan listrik dimana listrik yang dibangkitkan berasal dari pengubahan energi lain menjadi energi listrik. Di Indonesia, ada banyak energi yang diubah menjadi listrik, seperti PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel). 

Tegangan yang dihasilkan oleh generator pembangkit listrik sekitar 12 kV – 20 kV disalurkan ke transmisi. Sebelum masuk ke transmisi, tegangan dinaikkan menggunakan Step UP trafo sehingga menjadi 70 kV, 150 kV maupun 500 kV.

Transmisi

70 kV dan 150 kV diklasifikasikan ke dalam Tegangan Tinggi (TT), sedangkan 500 kV diklasifikasikan sebagai Tegangan Ekstra Tinggi. Kenapa tegangan dinaikkan? Untuk meminimalisir rugi daya ketika disalurkan melalui jalur distribusi yang panjang.

SUTET merupakan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi, dimana tegangan yang melalui kabel tiang SUTET adalah 500 kV. SUTET ini biasanya menyalurkan listrik dari Gardu Induk satu ke Gardu Induk lainnya.

Distribusi

Distribusi atau proses penyaluran tegangan listrik ini terbagi dalam dua bagian, yaitu primer dan sekunder. Dari SUTET yang masuk ke Gardu Induk (GI), tegangan diturunkan trafo step down menjadi 20 kV yang merupakan tegangan menengah didistribusikan melalui STUM dan kabel bawah tanah.

Kabel SUTM bisa dengan mudah kita lihat di pinggir jalan dengan 3 kawat konduktor di atasnya. Kabel ini cukup tinggi dan tidak menggunakan isolator. Sehingga perlu lebih berhati-hati.

Sebelum masuk distribusi sekunder, listrik diturunkan lagi menggunakan trafo step-down menjadi tegangan pakai yang disalurkan ke rumah-rumah konsumen. Tegangan pakai yang biasa digunakan adalah 380 / 220 volt. Tegangan ini diklasifikasikan sebagai Tegangan Rendah (TR).

Jadi bagaimana? Sudah paham tentang jalur distribusi listrik sampai ke rumah-rumah? Apabila mengalami kendala kelistrikan, anda bisa menghubungi Mase Credo untuk memperbaikinya.

Bagikan:

Tags

Baca Juga

Leave a Comment